Monday, August 1, 2011

Bilangan Dan Kode


Haiii Sahabat Blogger!!!
Apa Kabar??
Kali ini saya akan membahas masalah yang sering diperbincangkan dalam ilmu komputer. Terutama dalam hal teknik komunikasi jaringan atau internet.
=>  Contoh : Kode IP Address. Apakah yang dimaksud??
=>Yupz, Bilangan dan Kode. Karena awal dari sebuah kode IP Address merupakan sebuah bilangan-bilangan komputer (Biner, Heksa, Okta dan Desimal). Oleh karena itu anda harus mengetahui dulu maksud dan cara untuk menghitungnya sebelum anda masuk ke dunia IP Address dan sejenisnya.

Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut definisi mengenai Bilangan Dan Kode.

Bagaimana???
Bingung? Nggak ngerti? Pusing??
Ha,,,2012x. Mungkin untuk yang baru kenal pasti akan seperti itu! (Begitu juga saya dulu!!)
Tapi tenang saja, kali ini saya akan membantu anda memecahkan kesulitan yang anda hadapi.
Tentu saja kuncinya anda harus sering berlatih dan terus berusaha!!! Ok,
Kali ini kita akan belajar gimana cara untuk mengkonversikan bilangan-bilangan tersebut.
Mari kita simak materi pengkonversian berikut ini...
Bilangan dan Kode terdiri dari :
1.       Bilangan Desimal (D)10
2.       Bilangan Heksa Desimal (H)16
3.       Bilangan Okta Desimal (O)8
4.       Bilangan Biner (B)2

1.       Bilangan Desimal (...)10 dengan basisnya 10
ð  Contoh bil. Desimal : 0,1,2,3,4,5,.......dst.
ð   (1973)10  = 1000+900+70+3
                 = 1x103+9x102+7x101+3x100
                  = 1000+900+70+3 = (1973)10
2.       Bilangan Heksa Desimal (...)16 dengan basisnya 16
ð  Contoh bil. Heksa : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, A = (10), B = (11), C = (12), D = (13), E = (14), F = (15).
ð   Bil. Heksa hanya terdiri dari 16 angka saja. Dan sebagai catatan pada angka 10-15 ditulis menggunakan huruf abjad, bukan angka lagi.
ð  Untuk mengkonversikan bil. Heksa ke Desimal menggunakan rumus :
Rumus = r x Nm    ===> r= angka, N= basisnya, m= pangkat.
ð  Rumus di atas berlaku untuk mengkonversikan Bil. Lain(Heksa-Okta-Biner) ke Bil. Desimal.
ð  Contoh soal konversi Bil.Heksa ke Bil.Desimal :
a)      (2.6)16 = (...)10
            = 2 x 161 + 6 x 160
                 = 2 x 16 + 6 x 1
            = 32 + 6 = (38)10    ====> Maka hasilnya, (38)10 Bil. Desimal.
b)      (2A)16 = (...)10
    = 2 x 161 + A x 160
    = 2 x 16 + 10 x 1
    = 32 + 10 = (42)10   ====> Maka hasilnya, (42)10 Bil. Desimal.
ð  Contoh soal konversi Bil. Desimal ke Bil. Heksa :
c)       (42)10 = (...)16
    = 42 : 16 =2 sisa 10
    = 2 : 16   = 0 sisa 2
    ===> Maka hasilnya, (2.10)16 = (2A)16 Bil. Heksa Desimal.
ð  Dari ketiga contoh diatas pasti akan timbul beberapa pertanyaan penting, tetapi itu nanti akan kita bahas pada kesimpulan akhir. Jadi, silahkan lihat kesimpulan akhir jika anda ingin segera mengetahui jawabannya.
3.       Bilangan Okta Desimal (...)8 dengan basisnya 8
ð  Contoh bilangan Okta Desimal : 0,1,2,3,4,5,6,7.
ð  Bil. Okta hanya terdiri dari 8 angka saja. Jika hasil perhitungan ada yang lebih dari itu maka penulisannya di beri jarak atau titik. Misal : (1.1)8 , (2.7)8, (3.6)8, dll.
ð  Contoh soal konversi Bil. Okta ke Bil. Desimal :
a)      (2.4)8 = (...)10
    = 2 x 81 + 4 x 80
      =  16 + 4 =(20)10   ====>  Maka hasilnya, (20)10 Bil. Desimal.
ð  Contoh soal konversi Bil. Desimal ke Bil. Okta :
b)      (20)10 = (...)8
    = 20 : 8 = 2 sisa 4
    = 2   : 8 = 0 sisa 2
    ====> Maka hasilnya, (2.4)8 Bil. Okta Desimal.
c)       (21)10 = (...)8
           = 21 : 8 = 2 sisa 5
            =  2  : 8 = 0 sisa 2
           ====> Maka hasilnya, (2.5)8 Bil. Okta Desimal.
4.       Bilangan Biner (...)2 dengan basisnya 2
ð  Contoh bilangan Biner : 0,1.
ð  Bil. Biner hanya terdiri dari 2 angka saja yaitu 0 dan 1. Yang memiliki banyak makna seperti hidup dan mati, cepat dan lambat, dan berbagai makna lainnya.
ð  Contoh soal konversi Bil. Biner ke Bil. Desimal :
a)      (100)2 = (...)10
    = 1 x 22 + 0 x 21 + 0 x 00   
    =  4 + 0 + 0 = (4)10   ====> Maka hasilnya, (4)10 Bil. Desimal.
ð  Contoh soal konversi Bil. Desimal ke Bil. Biner :
b)      (4)10   = (...)2
   = 4 : 2 = 2 sisa 0
   = 2 : 2 = 1 sisa 0
   = 1 : 2 = 0 sisa 1
   =====> Maka hasilnya, (100)2 Bil. Biner.
c)       (42)10 = (...)2
    = 42 : 2 = 21 sisa 0
    = 21 : 2 = 10 sisa 1
    = 10 : 2 =  5  sisa 0
    =  5  : 2 =  2  sisa 1
    =  2  : 2 =  1  sisa 0
    =  1  : 2 =  0  sisa 1
=====> Maka hasilnya, (101010)2 Bil. Biner.
Setelah kita bahas satu persatu kini saatnya kita mengetahui kesimpulan akhir serta tips untuk memperdalam masalah perhitungan di atas.
Ø  KESIMPULAN AKHIR...
ð  Sebelum anda mulai belajar menghitung, sebaiknya anda mengetahui dulu basis-basis dari setiap bilangan tersebut serta contoh bilangannya.
ð  Kunci utama :  #Bilangan Desimal dengan Bilangan Lain (Heksa-Okta-Biner)#
·         Untuk mengkonversikan Bil. Desimal ke Bil. Lain (Heksa-Okta-Biner) maka semua angka di bagi ( : ) dengan basis bil. Lain hingga hasil bagi bernilai nol (0).
·         Sedangkan untuk mengkonversikan Bil.Lain (Heksa-Okta-Biner) ke Bil. Desimal maka satu persatu angka di kali ( x ) dengan basisnya sendiri dengan menggunakan rumus yang sudah pernah kita bahas sebelumnya. Rumus tersebut tidak berlaku untuk mengkonversikan Bil. Desimal ke Bil. Lain!
·         Dalam rumus tersebut juga terdapat pangkat. Cara mengetahui berapa nilai pangkat tersebut anda tinggal melihat jumlah angkanya saja. Angka paling kanan sendiri bernilai pangkat 0 dan seterusnya ke kiri berpangkat urut.
====> Misal : (456) = Maka, 4 berpangkat 2, 5 berpangkat 1 dan 6 berpangkat 0.
·         Semua angka yang berpangkat 0 nilainya adalah satu.
====> Misal : 8 pangkat 0 atau 80 berarti nilainya tetap satu (1).
ð  Untuk memperdalam maksud dari kunci utama, akan saya bahas contoh soal berikut ini.
·         Contoh soal no.2 A
2. a) (2.6)16 = (...)10    ====>  Konversikan angka (2.6) Bil. Heksa ke Bil. Desimal
         Sesuai kunci utama, bilangan diatas adalah bilangan heksa yang berbasis 16 yang termasuk kedalam bilangan lain. Maka untuk mengkonversikan ke bilangan desimal kita harus mengkalikan satu persatu angka tersebut dengan basis dari bilangan itu sendiri yaitu 16. Dengan menggunakan rumus R x Nm . Jangan lupa perhatikan pangkatnya. Perhitungan diawali dari arah kiri ke arah kanan.
===> Jika dalam kalimat : 2 dikali basis 16 pangkat 1 ditambah 6 dikali basis 16 pangkat 0 ===> Dalam kalimat matematika : 2 x 161 + 6 x 160 =
===> Maka,    2 x 16 + 6 x 1 =
===> Hasilnya,  = 32 + 6 = 38 satuan Desimal.









Klik disini untuk melihat tabel hasil konversi bilangan mulai 0-50














Monday, February 1, 2010

Sekolah Terfavorit di Kecamatan GondangWetan

SMPN 1 GONDANGWETAN merupakan salah satu Sekolah yang berstandar SSN (Sekolah Standar Nasional),,,
Terletak di kawasan jalan menuju Gunung Bromo yang letaknya sangat strategis yaitu di JL. Bromo no.15, kecamatan GondangWetan, kabupaten Pasuruan. 
SMPN 1 GONDANGWETAN merupakan salah satu SMP Negeri yang tervaforit di kecamatan GondangWetan.
 
Dari beberapa catatan prestasinya, bisa dilihat bahwa SMPN 1 GondangWetan telah banyak sekali meraih torehan prestasi baik dibidang Akademik ataupun NonAkademik.